sebuah jurnal

Jadi ceritanya pada hari kamis, tepatnya tanggal 15 Oktober (atau dua minggu sebelum tulisan ini dibuat), saya mengunjungi tempat kost yang bisa dianggap teman (bukan TTM cuy! Dia laki) untuk mendiskusikan suatu kerjaan. Selesai diskusi si teman saya ini mengajak untuk pergi ke The Centre.

The Centre itu bisa disebut sebuah club bahasa Inggris, dimana disana kamu bisa ngobrol pake bahasa Inggris langsung sama bule.

Saya okein ajakan temen saya itu, dan akhirnya kita berangkat.

Disana, ternyata saya bertemu dengan beberapa orang yang wajahnya familiar banget. Ternyata beberapa orang disana pernah bertemu dengan saya di komunitas bahasa Inggris lainnya, yaitu ESP (English Service Program) RRI. Lain kali saya bahas tentang ESP deh.

Untuk masuk kesana tuh sebenernya bayar 5 ribu. Namun entah kenapa saya dulu bisa masuk aja tanpa bayar.

Apa sih kegiatan yang dilakukan di the Centre?

Jadi banyak hal yang bisa dilakukan disana. Namun kebanyakan adalah diskusi. Topik yang didiskusikan apa? Hmm... topiknya random. Kalo kamu lagi pengen membahas sesuatu, ya silahkan kamu angkat topik yang ingin kamu bahas. Tapi ga boleh egois ya? Soalnya orang lain mungkin ga suka topik yang kamu angkat.

Disana ada Bule Amrik yang katanya sih owner dari the Center. Namanya Steven (atau entah bagaimana nulisnya).

Kenapa saya menyimpulkan dia ownernya? Karena dari foto tahunan, dia selalu ada. Dan the centre ini sudah ada sejak... entahlah saya ga bisa jawab, yang pasti udah lama.

Om Steve (oke kita sepakat panggil begini saja) ini orang yang enak diajak ngobrol. Topik apapun dia ladeni dengan sabar. Bahkan topik yang sangat absurd sekalipun bisa dia ladeni.

Berhubung saya bosen, saya pergi ke lantai 1 (semuanya ada 4 lantai). Disana ada beberapa meja yang diisi sama diskusi juga. Saya milih meja yang kosong karena lagi pengen istirahat dulu sambil main gitar (disana ada gitar).

Namun tiba-tiba ada beberapa orang yang ikut gabung dan memulai diskusi. Lagian ngapain saya kesini kalo ga ikut nimbrung? Akhirnya saya simpen gitar dan ikut nimbrung deh.

Namun ternyata ada satu orang yang mencoba melucu namun garing (dalam bahasa Inggris pastinya). Tapi wajahnya agak familiar.

Ternyata orang tersebut adalah ustad Cecep Odong-odong. Dia baru pulang dari Jakarta karena semalem dia jadi bintang tamu di acara Hitam Putih. Temennya yang cerita.

Ustad ini kelihatan agak beda kalo ga pake setelan ustad. Dan rambutnya juga botak. Ternyata rambutnya dibotak pas dia jadi bintang tamu di Hitam Putih. Saya ga nonton karena ga punya TV.

Nih videonya :

(Sumber Gambar : Youtube)

Polisi itu profesi yang paling banyak dihujat. Dituduh korup lah, dituduh tidak melayani masyarakat dengan baik lah, egois lah, padahal.. Sudahlah! Disini saya mau menyampaikan curhatan saya buat siapapun yang menghina profesi Polisi dan dampaknya kepada keluarga yang mendengarnya.

Sering sekali pas saya sedang nongkrong bareng temen suka ada celetukan tentang seberapa buruknya Polisi. Dia dengan semangat mencela, namun ketika saya melakukan pembelaan dan menyampaikan hal-hal baik tentang Polisi, dia malah semakin menghina dan mencela. Ya kalo hati sudah gelap, mata pun sulit melihat cahaya.

Teman saya pun dengan semangat masih mencerca dengan diselingi teman yang lain yang juga perlahan ikut mencerca. Mereka tidak tahu kalau saya ini anak dari seorang Polisi. Sungguh sakit hati mendengar profesi ayah saya dihujat, dan semua dipukul rata kalau Polisi itu memang seperti itu. Padahal saya tahu sendiri ayah saya bagaimana, malah lebih sering merugi karena uangnya dipakai buat membantu masyarakat (Ayah saya bukan Polantas). Meskipun ayah saya bukan Polantas, tapi rasa sakit hati itu selalu muncul kalau ada yang mencela Polisi.

Mereka tidak tahu, dikala mereka mudik bersama keluarga di Lebaran kaya sekarang, kami keluarga Polisi memilih untuk tidak mudik karena ayah PASTI dapat THR (Tugas Hari Raya). Ketika tiba saat berbuka, ayah jarang sekali bisa berbuka bersama. Ketika pasca solat ied, ayah hanya sempat bermaaf-maafan sebentar sebelum kembali memakai seragam dan berangkat kerja. Sudah terbayang pengorbanan orang-orang berprofesi Polisi?

Bukan cuma itu saja, di hari biasa pun ayah saya harus selalu siaga jika dapat panggilan mendadak. Seperti kasus oplosan yang lagi rame kemarin, padahal ayah saya lagi libur, tapi harus tetep berangkat kerja. Kalau pulang beliau memilih tidur.

"Tapi gaji Polisi kan gede?" Saya sering dengar kalimat seperti ini. Ketahuilah, gaji Polisi yang gede itu dimulai dari pangkat apa? Dan Polisi di Indonesia pun jumlahnya sangat banyak, setiap tahun pasti menerima anggota. Dan Polisi tidak bisa berdemo meminta naik gaji ke pemerintah sambil mengelilingi bundaran HI. Coba kalian bayangkan kalo Polisi demo bagaimana?

Intinya saya meminta kepada para penghujat, tolong bijak sebelum menghina (lebih baik jangan sampai menghina) karena yang terkena dampak dari hinaan anda bukan hanya Polisinya saja, tapi keluarganya juga. Polisi juga punya keluarga loh! Ingat, disadari atau tidak, banyak profesi yang sangat memberi manfaat bagi sekitar namun mengorbankan dirinya sendiri. 

Sekian, thanks.

Halo.. meskipun blog ini trafficnya lumayan tapi tetep aja sepi komentar. Mungkin (pasti) ini karena pemiliknya (sebut saja gue) males buat blogwalking ke blog yang lain. Dan mungkin (pasti) orang yang nyasar ke blog gue ini rata-rata cuman numpang lewat doang. Soalnya pas gue lihat dari postingan yang paling banyak diakses di blog gue ini ya postingan yang ini (klik aja kalo berani). Disitu saya menyimpulkan bahwa pengunjung mengira kalo blog gue ini blog bokep, disitu kadang saya merasa sedih..

Ya emang sih ini blog masih blogspot. Ga pernah sedikitpun nge jadiin .com atau sejenisnya. Kenapa? Ya pikir aja, untungnya dimana? Orang blog ini disangka blog bokep. Masih mending blog bokep, ada iklannya bisa jadi pemasukan (kok lu tau sih seluk beluk blog bokep?).

Kalo diinget-inget juga, ga tau juga sih tujuan gue bikin blog tuh kenapa. Padahal hobi nulis kagak, atau tulisannya bagus dan mendidik juga kagak. Mungkin awalnya karena ada blogger yang nulis hal absurd dan kengenesan dirinya menjadi terkenal dan blognya jadi buku, iya itu dia. Tapi tetep aja blog gue ini ga spesifik tujuannya.

Mungkin beberapa orang yang ngeh kalo gue pernah bikin postingan berupa cerpen dan serita bersambung. Yang ngeh pasti pembaca setia nih pasti (jadi malu) , tapi sayang sekali postingan itu udah gue hapus... 

Tapi tenang aja, gue masih bikin cerpen kalo mood, meskipun jelek. Coba aja kunjungin sangkucing.wordpress.com/, disana ada beberapa cerpen gak berkualitas asli buatan gue.

Dulu gue juga sempet bikin blog serupa isinya cerpen dan puisi bareng seseorang. Jir malah jadi keingetan sosok si itu, padahal udah move on. Bentar gue mau stalking twitternya dulu (beneran abis ngetik ini gue nyari twitter si seseorang itu, untung ga ketemu). 

Sudahlah, topik post ini jadi melebar kemana-mana. Intinya gue tetep bakal nerusin blog ini sama blog yang tadi gue sebut diatas, cuman ya se moodnya aja. Maklum lah gue ini bukan blogger profesional. Gue cuman ngeblog buat ngisi waktu.

Seperti itu, sekian.